Puisi perpisahan yang mengharukan
Catatan Perpisahan
Kasih..,hujan yang turun
mengguyur kota kita senja tadi
tak mampu menyirami hatiku
yang kering karena duka
sepertinya ada kemarau panjang di hatiku
mungkin sepanjang jarak dan waktu
yang mengiringi perpisahan ini
ketika jemari tak sanggup lagi menggenggam
ketika peluk hanya melingkar di ruang kosong
hanya lengang kehilangan
dan kesendirian yang bisu
kekasihku..,
Desember kita yang kelabu
Januari kita yang biru
kini bungkam dalam catatanku
Aku Pergi
Ku pergi melangkah mengangkat kakikuMeninggalkan gadisku yang telah membisu
Yang aku buta rasa juga hatiku
Ketenangan yang ku rasa ataukah bimbang menderu
Kesenangan yang ku dapat ataukah tampak sedihku
Yang terus dan terus tak berlalu
Biarlah… ku pergi menjauh
Membawa sisa yakinku
Kelak ku temukan asaku
Yang terselip di balik dedaunan
Pepohonan ditepi jalan
Senja Merah Jambu
Di senja merah jambuyang merona seperti pipimu
aku pernah menaburkan mimpi
kau pun menyandarkan harapan bukan?
dan kita sama-sama mengumbar kemesraan
lalu mendung menggulung
satu lagi kemesraan yang robek
dalam gerimis
sementara aku belum mencatatnya sebagai kenangan
sementara kau masih saja menyalahkan waktu
dan aku memaki gurat-gurat takdir
Ah,
inilah cinta kita
serpihan mimpi yang kuhamburkan
mungkin sebagai kenangan yang luput dari ingatan
Pintu Perpisahan
Untung tak bisa diraihMalang tak bisa ditolak
Seperti juga siang dan malam
Pertemuan dan perpisahan
adalah pasangan dalam kehidupan
bahagia dan derita
adalah dua sisi
dari koin yang samatapi
aku tak berani mengundi diri
semua kemungkinan terbuka
seperti pintu terbuka
bagi perpisahan ini
No comments:
Post a Comment